Jogja, kota peninggalan sejarah. Yah, begitulah istilah yang sering kita dengar, dimana sebagai destinasi arca yang terkenal di belahan bumi jawa. Jogja adalah surga untuk menjelajahi candi-candi kuno, reruntuhan dan peradaban yang hilang ditelan jaman.
Kepercayaan masyarakat Jogja terhadap budaya leluhur mengakibatkan kota ini menjadi kompleks percandian berdiri, dimana setiap candi yang berdiri di kota ini memliki ciri khas sendiri yang membuatnya menarik untuk dikunjungi
Di atas bukit batur agung, di tenggara keraton Ratu Boko, samar-samar terlihat dari balik pepohonan yang rindang terdapat dua buah candi “kembar” nan gagah berdiri di atas pelataran tiga tingkat yang luas, inilah Candi Barong. Tempat ini biasa digunakan sebagai tempat memuja Dewa Wisnu dan Dewi Sri yang tak lain adalah sebutan bagi Dewi Kesuburan bagi masyarakat Hindu yang kala itu bertani. Tepatnya berada di daerah Dusun Candisari, Sambirejo, Prambanan.
Dulu candi ini bernama Candi Suragedug, dengan hiasan sosok raksasa menakjubkan yang biasanya menghiasi gerbang atau pintu masuk candi. Bentuknya menyerupai barong, hal ini yang membuat masyarakat memberi sebutan sebagai Candi Barong. Barong dalam mitologi Hindu memberikan kesan seram, namun pada realitanya terkesan memberikan senyumnya. Selain itu ada juga ornament unik yang diberi nama Ghana, yaitu si raksasa kerdil yang menopang relung candi.
Candi Barong dibangun tanpa adanya bilik di dalamnya, hanya ada relung yang berfungsi untuk meletakan arca. Secara keseluruhan, bangunannya sederhana saja, tak ada relief-relief kisah pewayangan ataupun pahatan gambar dewa dewi di sana. Namun yang memberikan kesan berbeda ialah pelatarannya yang luas dan berada di atas bukit seolah memberi sedikit celah bagi setiap orang yang berkunjung untuk menikmati luasnya cakrawala sembari kita bisa melihat aktifitas para petani yang sedang mengolah ladang dan sawah.
Candi ini dibangun menghadap ke barat, memiliki tujuan karena tempat dimana matahari menyudahi hari. Tak butuh waktu yang lama untuk mengelilingi keseluruhan bangunannya. Pariwisata Candi Barong di Yogyakarta sangat menyenangkan, karena semakin sore pemandangan candi pun semakin indah. Rasanya tak puas dan tak ingin beranjak dari tempat ini, karena tak mungkin cukup sebentar saja untuk dapat mengitari seluruh kawasan candi ini. Matahari yang tak begitu menyengat, ditambah suara angin yang saling bergesekan dengan dedaunan menambah suasana yang menenangkan jiwa dan kalbu, sungguh tak ingin rasanya mengakhiri persinggahan sebelum mentari benar-benar menghilang.
Dari segi biaya pun juga tidak menjadi beban pikiran bagi pengunjung karena wisatawan tidak dipungut biaya masuk sama sekali alias gratis. Sedangkan untuk menuju lokasi candi ini anda mulai dari kota Yogyakarta kemudian mengikuti jalan Solo sampai tiba di Prambanan. Tepat di kanan tugu perbatasan Yogyakarta – Jawa Tengah (arah selatan) ada sebuah jalan yang akan membawa anda menyebrangi perlintasan rel kereta api, melewati SMPN 2 Pereng. Kemudian di depan sudah menanti jalan tanjakan berbukit dimana ada beberapa papan petunjuk yang memberi arah ke Candi Barong, lalu ikutilah arah yang ditunjukan papan penunjuk tersebut.
Rute lainnya yang dapat digunakan adalah dari pertigaan Prambanan, mengambil jalur ke selatan ke arah situs Istana Ratu Boko. Kemudian aka ada papan petunjuk ke arah Candi Banyunibo. Jika ke Candi Banyunibo belok ke selatan (kanan), untuk ke Candi Barong kita mengambil jalan lurus kemudian belok ke kiri. Letak Candi Barong ada di sebelah timur Candi Banyunibo namun berada di atas perbukitan. Jalan dari tempat parkir menuju ke Candi benar-benar menantang adrenalin, karena anak tangganya sudah tidak berbentuk lagi. Adrenalin cukup terpacu melewati jalan ini.
Untuk fasilitas umum seperti warung makan / tempat parker juga tersedia dan dirawat dengan baik oleh pengelola. Untuk fasilitas kenyamanan bagi pengunjung disediakan area parkir yang luas tanpa karcis dan dipungut biaya. Jika perut keroncongan tak perlu khawatir ada warung di luar komplek candi yang kebanyakan dibangun oleh penduduk sekitar candi. Namun untuk fasilitas toilet dan mushola, para pengunjung hanya dapat memanfaatkan rumah penduduk sekitar. Dikarenakan pengelola tidak menyediakan fasilitas tersebut sebab area yang terbatas.
Pesan Sewa Bus Murah Di Jogja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar